Langsung ke konten utama

Cerdas Menggapai Cita Bersama

Pelatihan The Winning Team "Puskesmas Umbulharjo II"
Di dalam kehidupan organisasi kerja, kita sebagai makhluk individu dihadapkan pada kehidupan sosial yang menawarkan banyak sekali perbedaan. Sebagai makhluk individu, masing-masing dari diri kita memiliki nilai, visi, misi dan tujuan. Namun ketika kita memasuki dunia kerja atau dunia sosial, kita dihadapkan pada visi, nilai dan aturan bersama yang mungkin dalam sudut pandangan kita akan menghambat tercapainya visi individu dalam diri kita. Di satu sisi kita ingin memperjuangkan visi hidup kita dengan segera, namun di sisi yang lain pekerjaan menuntut kita untuk kerja profesional, sedangkan untuk bisa kerja profesional, Anda merasa bahwa ada banyak hal yang harus Anda korbankan dari diri Anda.

Menyikapi masalah semacam ini, beberapa individu pekerja dapat menyadari bahwa kepentingan bersama merupakan kepentingan yang harus lebih diutamakan. Namun sebagian yang lain tampaknya susah sekali menekan ego dan bersikeras untuk mengedepankan kepentingan dirinya saja. Jika kita telaah, maka akan kita temui begitu banyak sumber-sumber penghambat tercapainya visi bersama.

1. Tidak memiliki visi dan nilai bersama
Setiap orang pasti ingin berprestasi menonjol dalam kehidupan dunia kerjanya. Namun, latar belakang seseorang dalam satu komunitas organisasi kerja tentu akan menghasilkan sejumlah nilai dan visi yang beragam. Jika setiap orang dalam suatu komunitas tidak dapat menyelaraskan visi dan nilai ke dalam satu visi dan nilai bersama maka dapat dipastikan bahwa akan banyak sekali muncul permasalahan yang justru akan menghambat kinerja dan prestasi komunitas itu. Lalu bagaimana seharusnya?.. Masing-masing individu sebaiknya dilatih untuk menyadari bahwa sesungguhnya dalam satu komunitas kerja itu terdapat satu kepentingn bersama yang sangat mulia. Jika kita bisa bekerjasama untuk meraihnya, maka secara otomatis pribadi kita pun akan terangkat menjadi mulia pula. Jika dengan segenap upaya kita bekerjasama menghimpun satu koordinasi yang kokoh dengan satu visi, niscaya tujuan bersama itu akan cepat kita raih. Tanamkan dalam benak diri bahwa kita adalah pribadi hebat. Dengan satu visi bersama kita akan berpadu untuk saling membantu, saling menopang dan saling melengkapi sehingga terwujudlah cita bersama.

2. Tidak ada jalur strategis
Untuk membangun jalur strategis dalam pencapaian suatu visi bersama, diperlukan diskusi untuk menentukan stretegi, planning  dan perencanaan mengenai langkah-langkah dan peran setiap individu. Selain itu juga diperlukan adanya aturan sistem koordinasi sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai wewenang dan tanggug jawab setiap pekerja.

3. Gaya manajemen yang salah
Manajemen yang salah tidak akan bisa mendayagunakan sumber daya dengan maksimal. Gaya manajemen tidak boleh menggunakan asas like dislike. Leader komunitas dunia kerja harus mampu menempatkan seseorang sesuai dengan bakat, minat, potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawannya. Dengan begitu setiap orang akan tampil dengan prestasi yang maksimal.

4. Tidak memiliki keterampilan yang memadai
Orang yang tidak cukup memadai dalam hal keterampilan akan sangat sulit untuk mencapai kemajuan. Adapun keterampilan yang diperlukan adalah keterampilan dalam menyelesaikan tugas, keterampilan mengelola kecerdasan emosi dan keterampilan menjalin hubungan dengan orang lain.

5. Kepercayaan yang rendah
Jika dalam satu komunitas organisasi kerja terdapat kondisi kepercayaan yang rendah, maka akan timbul perasaan khawatir, saling mencurigai, dan buruk sangka. Jika ini dibiarkan maka hubungan kekeluargaan akan sangat sulit ditemukan. Setiap individu tidak akan bekerja dengan bahagia.

6. Tidak ada integritas diri

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa orang yang cerdas dalam menggapai cita bersama, akan mengedepankan toleransi dan mendahulukan kepentingan bersama, memiliki nilai dan visi bersama, memiliki jalur strategis dan gaya manajemen yang benar, memiliki keterampilan yang memadai, didukung adanya kepercayaan dan mengedepankan integritas diri.

Lalu bagaimana cara melatih individu agar ia tergugah menjadi pribadi yang siap bekerjasama mencapai tujuan bersama? 

Salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan, seminar dan kegiatan pembelajaran seperti yang telah dilakukan oleh Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta ini. Dengan metode pelatihan menarik yang disajikan oleh Matahati Jogja, peserta akan dapat memahami tentang bagaimana sebuah tim harus bekerja dan berkoordinasi, kiat-kiat apa saja yang diperlukan untuk menciptakan keharmonisan hubungan interpersonal. Pelatihan ini dikemas dengan dengan study outdoor yang dituangkan ke dalam permainan-permainan yang super fun. Selain itu peserta juga diberikan seminar pemaknaan mengenai permainan-permainan yang di sajikan. Secara keseluruhan peserta akan dapat tumbuh menjadi pribadi berkarakter yang siap mencapai tujuan bersama.

Nah, jika segenap pembaca berminat untuk mengadakan pelatihan, program pengembangan diri dan konsultasi, hubungi call center Matahati Jogja yang beralamat di Djogja Village A-14 Plosokuning Minomartani Sleman Yogyakarta 55581. Telp (0274) 8722014 / 3039811 / 081227782802. E-mail : matahati.jogja@yahoo.co.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Leadership & Team Work PNPM Banjarnegara

Tuhan menciptakan manusia kemudian diturunkan ke bumi dengan membawa amanah sebagai khalifah. Untuk dapat menjalankan tugas sebagai khalifah/pemimpin itu, Tuhan membekalkan kepada kita sejumlah potensi diantaranya adalah : pertama, potensi akal yang hanya dimiliki oleh manusia. Inilah kelebihan kita sebagai makhluk Tuhan dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Kedua, kelengkapan fisik/jasmani yang akan menunjang kelancaran kehidupan dalam mencapai amanah manusia sebagai khalifah. Ketiga, yaitu ruh yang akan menghidupkan jasmani kita. Tiga komponen ini merupakan alat kelengakapan yang akan menunjang manusia dalam mengemban tugasnya sebagai khalifah di bumi. Tiga komponen ini secara fitrah menyukai hal-hal positif dan akan membuahkan prestasi gemilang jika kita dapat memaksimalkannya.

Pelatihan Motivasi & Membangun Karakter Bisnis

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompetitif, setiap dan usaha manapun harus dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan pasar yang semakin meningkat. Kita tidak hanya bersaing mengenai harga. Namun kita juga bersaing tentang kualitas dan pelayanan. Oleh karena itu, untuk menciptakan wirausaha tangguh dan mandiri serta yang sadar akan kompetitifnya persaingan maka Disperindagkop & UMKM Banjarnegara mengadakan pelatihan bagi koperasi-koperasi. Disperindagkop Banjarnegara kali ini bermitra dengan Matahati Training & Consulting sebagai pemateri dalam pelatihan ini. Tampillah Motivator & Master Pengembangan Diri Kiki F. Wijaya dan Audith M. Turmudhi menyampaikan sejumlah materi yang telah tersusun dalam kurikulum tertentu selama 4 hari lamanya. Pelatihan ini diadakan di hotel Surya Yudha Park Banjarnegara. Mau tidak mau kita sebagai pelaku bisnis pada saat ini akan menghadapai sebuah persaingan hebat ke depannya. Kita sebagai pelaku bisnis lokal...

Pelatihan Manajemen Usaha Disperindag Sleman & Matahati Jogja

Alhamdulillah, untuk ke sekian kalinya, Matahati Jogja dipercaya menjadi mitra Disperindagkop Sleman Yogyakarta dalam Super Motivation Training yang bertajuk "Pelatihan Manajemen Usaha Sektor Industri" . Paling tidak, selama bulan April ini, ada dua kelas yang dilatih. Kelas pertama diselenggarakan pada tanggal 10-12 April 2012 di Desa Sendang Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Sedangkan kelas kedua diselenggarakan pada tanggal 17-19 April 2012 di Desa Kali Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Yang menarik, latar belakang peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat berbeda. Pada kelas yang pertama, peserta didominasi oleh para ibu rumah tangga yang mengolah produk makanan berbahan kacang mete. Salah satunya produk andalannya adalah peyek mete. Sementara pada kelas yang kedua, pesertanya berasal dari ibu rumah tangga yang mengolah abon berbahan ikan air tawar, seperti lele, nila, dan lain sebagainya.  Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini terbatas. Hanya 20 orang per kela...