Langsung ke konten utama

Star Performer & Be a Great Planner MEP FEB UGM

Menjadi organisasi tedepan adalah keinginan semua organisasi. Namun, tidaklah semua dapat mencapainya. Jika Anda menginginkan agar organisasi Anda menjadi lirikan pertama bagi masyarakat dan lingkungan, maka ada beberapa syarat agar Anda bisa mewujudkannya: mula-mula be a great planner, membangun strategi kerjasama (team work) yang solid, mampu mengelola konflik di tempat kerja, serta diperlukan pemimpin sejati yang lengkap dengan atribut-atribut karakter leadership.

Perencanaan menjadi hal yang tidak mudah, mengingat UGM adalah sebuah kampus ternama di negeri ini. Perencanaan yang dibuat pun harus menjadi jawaban atas kebutuhan masa mendatang. Karenanya dibutuhkan kemampuan untuk meraba masa depan dan ini menjadi sangat tidak mudah. Apalagi, karakter manusia selalu ingin mendapatkan yang lebih baik setelah mendapatkan yang baik, dan ingin  mendapatkan yang terbaik setelah mendapatkan yang lebih baik. Keadaan inilah yang menuntut MEP UGM untuk bisa menyusun program kerja yang out of the box, kreatif, inovatif dan menjawab kebutuhan serta keinginan pasar pendidikan di  masa mendatang. 

Selain itu, perencanaan yang dibuat pun harus mempertimbangkan berbagai hal agar dalam perjalanan untuk merealisasikannya tidak terlalu banyak terjal dan mencapai titik puncak keberhasilan. Perencanaan haruslah sesuatu yang reliazable (dapat terealisasikan), minim resiko (tidak terlalu riskan), disusun spesifik, terukur (agar kita bisa identifikasi besaran keberhasilannya), dan berjangka / dibatasi oleh waktu.

Selain menyiapkan perencanaan utama, kita pun mesti menyiapkan alternatif lain sebagai antisipasi jika mungkin rencana utama terdesak oleh situasi sehingga harus diubah atau sedikit direvisi. Iulah mengapa kita dituntut untuk bisa menyususun sebuah perencanaan yang bersifat fleksibel atau dapat berubah haluan jika dituntut oleh situasi. 

Untuk selanjutnya, perencanaan yang telah dituangkan ke dalam sketsa program kerja haruslah menjadi tanggung jawab masing-masing divisi kerja. Disinilah kita memperjuangkan sebuah tujuan bersama, maka dituntutlah kita untuk bisa saling bekerjasama. Apa yang kita lakukan harus menopang pekerjaan orang lain, bukan malah sebagai penghambat yang justru akan membawa kita pada konflik yang berkepanjangan lalu tidak sempat meraih titik keberhasilan.
  
Pada proses pencapaian tujuan bersama di lingkungan kerja, maka hal yang tidak bisa kita abaikan adalah penciptaan suasana kerja yang kondusif, nyaman dan harmonis. Sehingga dengan kondisi yang demikian diharapkan setiap pegawai dapat bekerja produktif dan fokus kepada job desc dan program kerja masing-masing. Singkat kata, diperlukan team work yang kokoh dan solid.

Namun tidak bisa kita pungkiri, dimanapun kita berada, ada saatnya kita akan dihadapkan pada sebuah konflik. Mungkin pada awalnya adalah sebuah konflik kecil. Namun tetap berhati-hati dan segera selesaikan sebelum akhirnya berkembang menjadi sebuah konflik yang rumit.

Konflik yang dibiarkan atau yang tidak terdeteksi, secara pasti akan menimbulkan dampak negatif. Sederhananya, konflik dapat menurunkan produktivitas kerja, konflik membuang waktu secara percuma, dan sangat mungkin akan memperlambat proses pengambilan keputusan kemudian tertunda dan tertunda.

Salah besar jika kita menganggap bahwa konflik itu dapat terselesaikan dengan sendirinya. Bahkan, sedini mungkin sebaiknya konflik dapat diselesaikan sebelum merambah pada spectrum yang lebih meluas. Jika konflik telah terlanjur menjadi perseteruan terbuka atau menjadi rumit, di sinilah diperlukan peranan seorang pemimpin yang mampu menjadi leader yang sejati. Pemimpin yang mampu memecahkan konflik baik melaui kompromi, akomodasi, kolaborasi, menghindar atau bahkan kompetisi (yang disesuaikan dengan permasalahan yang tengah dihadapi).

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa untuk menjadi star performer, mula-mula kita harus be a great planner, membangun strategi kerjasama (team work) yang solid, mampu mengelola konflik di tempat kerja, serta diperlukan pemimpin sejati yang lengkap dengan atribut-atribut karakter leadership.

Demikianlah sedikit uraian yang menjadi bagian dari rangkuman pelatihan Great performer & be  Great Planner yang diikuti oleh 27 karyawan Magister Ekonomika Pembangunan UGM pada hari Rabu, 21 Agustus 2013 kemarin. Seru rasanya pelatihan ini karena disamping gaya motivator yang agitatif juga dipadukan dengan berbagai metode pelatihan seperti games, diskusi, dan dilengkapi dengan audio visual yang menggugah kesadaran serta pemahaman. 
Akhirnya kami tim Matahati Jogja mengucapkan terima kasih kepada segenap penyelenggara dan peserta. Semoga persembahan dari kami mampu menginspirasi, memotivasi dan mampu menjadi penyulut perubahan sikap dan perilaku kita menuju kinerja yang lebih konsisten dan leih baik dari hari ke hari.

Jika segenap pembaca berminat untuk menyelenggarakan pelatihan motivasi & pengembangan diri, outbond, riset SDM, pendampingan SDM organisasi maupun konsultasi bisa hubungi call center Matahati Jogja yang beralamat di Djogja Village A-14 Plosokuning IV Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581. Telp. (0274) 8722014, 3039811, atau 081227782802. E-mail : matahati.jogja@yahoo.co.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GREAT CHARACTERS : 7 KARAKTER PEMENANG SEJATI (BUKU KE EMPAT KIKI F. WIJAYA : MOTIVATOR JOGJA)

Kalau kita amati dengan lebih teliti, ternyata dalam sejarah peradaban manusia ada orang yang sangat sukses dan ada pula orang yang sukses pada umumnya. Atau dalam redaksi yang berbeda, dalam kehidupan ini ada orang yang mampu mencapai prestasi spektakuler (great achiever) dan ada orang yang hanya mencapai prestasi yang biasa-biasa saja (good achiever) . Di sebut prestasi yang biasa-biasa saja karena kesuksesan tersebut bisa diraih oleh setiap individu jika mereka berusaha dan sungguh-sungguh mengupayakannya. Setiap orang bisa memiliki harta yang berlimpah, karir yang cemerlang atau popularitas yang mempesona. Asalkan orang tersebut mau berusaha, lalu menempa dirinya dengan sungguh-sungguh dan bertekun dengan impiannya itu, maka sukses dalam pengertian tersebut pasti bisa diraihnya. Namun hal ini sangat berbeda dengan orang yang berprestasi luar biasa (great achiver) .  ada tiga hal yang membedakan orang yang berprestasi luar biasa dengan orang-orang yang sukses pada umu

Pelatihan Motivasi "The Power of Dream"

Kiki F. Wijaya dalam Pelatihan Motivasi bersama Akper Notokusumo Yogyakarta Langkah pertama untuk menjemput kesuksesan adalah menetapkan impian . Dengan mempunyai impian, Anda akan tetap bertahan dan terus memperjuangkan impian karena sejatinya impian itu menyimpan kekuatan. Orang yang hidup tanpa impian akan cepat merasa bosan dan mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan. Singkat kata, impian menyimpan kekuatan yang akan mengaktifkan energi-energi luar biasa manusia. Kekuatan impian itu diantaranya adalah: Impian menunjukkan arah hidup Anda . Impian meningkatkan kekuatan Anda . Jika Anda telah menetapkan impian maka Anda pasti terbayang oleh perasaan nikmatnya mencapai impian itu. Dengan begitu Anda akan terdorong untuk bisa mewujudkan impian itu segera. Impian membantu Anda menentukan prioritas . Dengan impian yang telah Anda tetapkan, Anda akan bisa menentukan hal-hal apa saja yang menjadi prioritas bahkan hal/kegiatan apa yang bisa ditinggalkan. Dengan impian Anda

Outbound Dosen & Karyawan Jurusan Kebidanan UNRIYO

Bersama Respati Raih Prestasi....!!! Pada hari Sabtu, 9 Februari 2013 Matahati Jogja kembali diamanahkan oleh Ketua Jurusan D3 & D4 Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta untuk bermitra mengadakan outbound di Desa Wisata Sendang Kumitir Turi Sleman Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 50 peserta yang terdiri dari dosen dan karyawan D3 & D4 Jurusan Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta. Peserta di area  Permainan Menyeberangi Sungai Dalam kegiatan ini terekam jelas keceriaan para peserta ketika memainkan berbagai permainan yang telah disajikan oleh Matahati Jogja. Pada permulaan acara para peserta mengikuti games raja ratu uhuy, aba-aba terbalik, dan tarian aramsasa. Diikuti dengan permainan step "A" dimana para peserta dituntut untuk berkoordinasi dan bekerjasama memindahkan bola yang telah disediakan dengan metode sedemikian rupa. Selain itu para peserta juga memainkan bakiak dimana di sini kita dapat belajar mengenai kebersama