Semua
instansi manapun menginginkan karyawan yang mampu bekerja dengan professional. Professional
tidak hanya didukung oleh kemampuan yang memadai. Banyak diantara mereka yang
nilai intelektualitasnya tinggi namun dilihat dari kualitas kerjanya ternyata
tidak lebih baik daripada mereka yang nilai intelektualitasnya berada
dibawahnya. Mengapa? Karena intelektualitas
yang tidak didukung dengan “good attitude” pada akhirnya tidak akan
menghasilkan kualitas kerja yang maksimal. Jadi sangat keliru jika Anda
merasa bangga karena berpendidikan tinggi namun melupakan “good attitude” yang bersumber dari hati. Singkat kata, kita harus memaksimalkan potensi akal dan potensi hati
agar kita mampu menjadi great achiever di tempat kerja.
Lalu, good
attitude seperti apa yang akan membantu kita perform layaknya bintang di tempat
kerja?
Memiliki motivasi & antusiasme yang tinggi
Motivasi
mendorong kita untuk bekerja konsisten, baik konsisten dari segi kualitas dan loyalitas kerja. Lihatlah orang yang bermotivasi tinggi dalam bekerja, ia
akan bekerja dengan antusias penuh konsenstrasi dan fokus. Antusiasme dan fokus
inilah yang membuat ia mudah menerima instruksi dan meminimalisir kesalahan dalam menyerap informasi. Lalu bandingkan dengan orang yang bekerjanya tanpa motivasi.
Ia akan cepat menyerah ketika mendapatkan kesulitan, akibatnya kualitas pekerjaan
menjadi tidak menentu. Ia tidak konsisten dalam menyelesaikan suatu pekerjan
sehingga terkadang ia berprestasi namun terkadang pula apa yang dikerjakannya
justru tidak layak untuk diapresiasi.
Bekerja sepenuh hati
Cintai doong
pekerjaan Anda. Banyak waktu Anda habiskan untuk bekerja. Untuk apa jika bukan
untuk bahagia? Biasakan untuk tersenyum di dalam hati. Mungkin pada awalnya
susah, tetapi jika kita berkorban untuk melakukannya berulang-ulang pasti akan
menjadi pola khusus dan terbentuklah menjadi kebiasaan. Tapi kan kerjaannya
bosenin, atasannya kejam ga bisa kasih toleransi, salah dikit diomelin abis. Ah
pokoknya ngeselin deeh? Hmm.. Bosenin atau tidaknya kan tergantung sama diri
kita. Kita kreatif doong, manaje waktu dengan santai, tapi tetap produktif loh
yaa. Terlalu serius kerja bikin kita tegang. Dibawa santai saja, tetap
dinikmati. Kerja di kantor bisa sambil dengerin musik, sambil ngemil, atau
apalah yang menurut kamu bisa bikin jadi enjoy. Kamu tunjukin kalau dengan
caramu justru pekerjaanmu bisa lebih maksimal, tidak lewat deadline lagi. Harusnya
kita bersyukur karena pekerjaan kita bersumber dari rahmat Tuhan. Beruntung
kita punya pekerjaan. Di luar sana, ada orang yang mati-matian pengin
mendapatkan pekerjan seperti yang kita sudah dapatkan. Oleh karenanya,
bekerjalah sepenuh hati Anda. Barengi dengan rasa bahagia. Bersyukur kepada
Tuhan dengan cara bekerja sepenuh hati. Bekerjalah seolah-olah Tuhan melihat
Anda. Tentu Tuhan akan memperthitungkan setiap sekecil apapun usaha dan niat
baik kita. Bekerjalah dengan professional, sertakan hatimu dan rasakan bahwa
Tuhan selalu membersamaimu. Lakukan dengan keikhlasan, sikapilah pekerjaan
sebagai amanah dari Tuhan. Kerja keras
hari ini adalah harga yang harus kita bayar untuk kebaikan kita di masa depan.
Yang pasti semua itu akan berniai ibadah jikalau kita menyadari dan
melakukannya demi mengabdi kepada Tuhan. Semua aktivitas ayolah kita
persembahkan untuk hal-hal yang bisa menyumbangkan manfaat. Lakukan ikhlas dengan sepenuh hati.
Optimis & bekerja keras
Pribadi
optimis melangkah tanpa pernah peduli sekeras apa tantangan menghadang. Baginya,
terus bekerja keras akan membuahkan hasil yang sepadan. Pribadi optimis selalu
positif thinking dibarengi semangat yang menggebu atas semua usahanya. Energinya pun mengalir tanpa ada sedikitpun keraguan. Pribadi optimis bekerja seakan-akan
ia telah melihat karir cemerlang telah menantinya. Ia pun berusaha semaksimal
mungkin untuk bisa lebih cepat meraihnya. Optimisme ternyata menghasilkan kerja
keras yang pantang menyerah.
Bersahabat dengan rekan kerja
Selain
menjadi pribadi yang professional, tentu kita juga harus bisa menjadi pribadi
yang bersahabat, mampu menjalin hubungan yang hangat dengan antar rekan kerja. Indah
bukan ketika kita bekerja suasananya seperti berada dalam satu keluarga. Saling
bersahabat, baik kepada atasan, bawahan, maupun sesama karyawan. Produktivitas
kerja pun meningkat karena tidak ada tekanan suasana kerja. Namun lihatlah
mereka yang bekerjanya penuh ego dalam diri. Masing-masing karyawan/pegawai
ingin menonjol terlihat paling hebat agar dilirik oleh atasannya lalu biar bisa
cepat masuk nominasi dalam promosi jabatan. Suasana lingkungan kerja menjadi
tidak bersahabat. Masing-masing orang bersaing untuk menunjukkan kehebatan
diri. Setiap orang tidak mau disaingi oleh yang lain, sehingga ia tidak senang
dengan prestasi baik yang dicapai oleh teman kerjanya. Penyakit iri muncul mendominasi yang diwujudkan
dalam lisan, sikap. Seketika itu hubungan hangat pun berubah menjadi suasana
tidak nyaman. Coba deeh kita semai kembali untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bisa menjadi sumber bahagia.
Menarik
pelatihan ini diikuti oleh oleh kurang lebih 35 peserta staf & supervisoar LPP Garden Yogyakarta.
Tampil Motivator & Master Pengembangan
Diri Kiki F. Wijaya dengan
menyajikan materi pelatihan “Great Achiever”. Pelatihan tetap diikuti antusias
oleh peserta meski diselenggarakan di hari ke-3 memasuki bulan Ramadhan, 11
Juli 2013.
Apabila
segenap pembaca berminat untuk mengadakan pelatihan, program motivasi &
pengembangan diri, riset SDM maupun konsultasi hubungi call center Matahati Jogja
yang beralamat di Djogja Village A-14 Plosokuning IV Minomartani Ngaglik Sleman
Yoyakarta 55581. Telp. 0274-8722014, 3039811, atau 081227782802. E-mail:
matahati.jogja@yahoo.co.id.
Komentar
Posting Komentar