Langsung ke konten utama

Menjaga Kelestarian Alam BLH Gunung Kidul


Kelestarian alam merupakan tanggung jawab kita semua sebagai penghuni bumi ini. Kesadaran akan pentingnya kelestarian alam tentu akan melahirkan sebuah kepedulian untuk menjaga dan menata alam dengan sedemikian rupa. Salah satu contoh real-nya adalah mengelola sampah di lingkungan sekitar kita. 

Banyak orang menyepelekan bahkan tidak sedikit pun memiliki perhatian tentang sampah. Padahal jika kita berfikir panjang, dalam waktu lama bisa jadi sampah ini menjadi bumerang bagi kita. Betapa tidak? Setiap hari setiap orang menghasilkan sampah. Jika tidak ada pengelolaan yang benar, maka kian hari sampah kian menumpuk. Dalam kurun waktu yang lama, lingkungan akan tercemari oleh banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana. Ketika hujan datang misalnya, efek yang pasti adalah banjir, kesulitan mendapatkan air bersih, berbagai penyakit menjangkiti, lingkungan semakin tidak bersahabat. 
Kelestarian alam harus tetap terjaga karena alam yang tengah kita singgahi ini ketika kita sudah tiada, maka secara otomatis akan terwariskan kepada anak cucu kita. Tentu tidak bijak jika kita mewariskan alam yang banyak mendatangkan  efek tidak baik. Bukankah kita menginginkan anak cucu kita bisa lebih baik?

Berbicara soal sampah, banyak orang kreatif telah membuktikan bahwa pengolahan sampah yang tepat ternyata membawa banyak mendatangkan  manfaat. Bahkan dari barang bekas, dengan ide yang cerdas, mereka mampu menuangkan kreativitas menjadi barang yang pantas dan bernilai jual. Banyak dari mereka telah merasakan manfaatnya. Memanfaatkan sampah plastic misalnya, kita bisa membuat bunga hias. Dari kain perca kita bisa membuat tas. Dan masih banyak contoh bisa kita saksikan dari cerita hidup orang yang sukses karena bersahabat dan memanfaatkan sampah. Semua itu tergantung pada kreativitas kita masing-masing.

Salah satu upaya pemerintah dalam mengupayakan kelestarian dan tata lingkungan adalah melaui Badan LIngkungan Hidup (BLH). BLH Gunung Kidul misalnya, sebagai wujud kepeduliannya terhadap alam, pada hari Kamis, 27 Juni 2013 kemarin mengumpulkan para kader pengelola sampah untuk mendapatkan pendidikan, pelatihan serta motivasi dalam melestarikan alam dengan cara mengelola sampah. 

Tampil Motivator & Master pengembangan Diri Kiki F. Wijaya memaparkan tentang kemuliaan kita dalam menjaga bumi yang merupakan amanah dari Tuhan untuk tetap kita jaga. Bumi ini layak kita jaga karena buni adalah sumber penghidupan kita. Kita harus menjaga bumi ini dengan penuh kecintaan seperti Allah telah menciptakan, melindungi, menjaga dan memelihara bumi seisinya termasuk kita sebagai manusia yang hidup di dalamnya. Menjagai bumi adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Maka saat kita berupaya mengelola sampah, sejatinya kita tidak hanya berinteraksi langsung dengan alam, tetapi kita juga telah berinteraksi langsung kepada Tuhan. Terlebih dari semua itu, kita telah berkontribusi untuk kebaikan kepada sesama yang akan mendatangkan manfaat bagi kehidupan banyak orang sampai di masa mendatang.

Bagi segenap pembaca yang berminat untuk mengadakan pelatihan, program pengembangan diri & motivasi, riset SDM maupun konsultasi dapat menghubungi call center Matahati Jogja yang beralamat di Djogja Village A-14 Plosokuning IV Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581. Telp. 0274-8722014, 3039811, atau 081227782802. Email: matahati.jogja@yahoo.co.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinsosnakertrans Yogyakarta: Membangun Motivasi dan Kemandirian Keluarga

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan keluarga difabel (penyandang disabilitas), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Matahati Training & Consulting untuk mengadakan pelatihan yang bertajuk “Membangun Motivasi dan Kemandirian Keluarga.” Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 23 April 2013 di ruang pertemuan LK3 TERATAI Jl. Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang dianugerahi putera/puteri penyandang disabilitas seperti penyandang tunanetra, tunarungu, cacat kaki dan ketidaksempurnaan mental.   Dalam pelatihan ini tampil Bapak Motivator & Master Pengembangan Diri Kiki F. Wijaya, membawakan   materi yang sangat menarik, menginspirasi dan memotivasi. Pelatihan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta Bersama Kiki F. Wijaya Menjadi orang tua adalah satu tugas mulia, dimana kita akan dikaruniai putera sebagai buah cinta. Anak adalah wujud anugerah Tuhan. Apapun adan...

GREAT CHARACTERS : 7 KARAKTER PEMENANG SEJATI (BUKU KE EMPAT KIKI F. WIJAYA : MOTIVATOR JOGJA)

Kalau kita amati dengan lebih teliti, ternyata dalam sejarah peradaban manusia ada orang yang sangat sukses dan ada pula orang yang sukses pada umumnya. Atau dalam redaksi yang berbeda, dalam kehidupan ini ada orang yang mampu mencapai prestasi spektakuler (great achiever) dan ada orang yang hanya mencapai prestasi yang biasa-biasa saja (good achiever) . Di sebut prestasi yang biasa-biasa saja karena kesuksesan tersebut bisa diraih oleh setiap individu jika mereka berusaha dan sungguh-sungguh mengupayakannya. Setiap orang bisa memiliki harta yang berlimpah, karir yang cemerlang atau popularitas yang mempesona. Asalkan orang tersebut mau berusaha, lalu menempa dirinya dengan sungguh-sungguh dan bertekun dengan impiannya itu, maka sukses dalam pengertian tersebut pasti bisa diraihnya. Namun hal ini sangat berbeda dengan orang yang berprestasi luar biasa (great achiver) .  ada tiga hal yang membedakan orang yang berprestasi luar biasa dengan orang-orang yang sukses pada...

Pelatihan Manajemen Usaha Disperindag Sleman & Matahati Jogja

Alhamdulillah, untuk ke sekian kalinya, Matahati Jogja dipercaya menjadi mitra Disperindagkop Sleman Yogyakarta dalam Super Motivation Training yang bertajuk "Pelatihan Manajemen Usaha Sektor Industri" . Paling tidak, selama bulan April ini, ada dua kelas yang dilatih. Kelas pertama diselenggarakan pada tanggal 10-12 April 2012 di Desa Sendang Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Sedangkan kelas kedua diselenggarakan pada tanggal 17-19 April 2012 di Desa Kali Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Yang menarik, latar belakang peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat berbeda. Pada kelas yang pertama, peserta didominasi oleh para ibu rumah tangga yang mengolah produk makanan berbahan kacang mete. Salah satunya produk andalannya adalah peyek mete. Sementara pada kelas yang kedua, pesertanya berasal dari ibu rumah tangga yang mengolah abon berbahan ikan air tawar, seperti lele, nila, dan lain sebagainya.  Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini terbatas. Hanya 20 orang per kela...