Langsung ke konten utama

Pelatihan Character Building Guru MI Solo


Kehadiran Guru yang pofessional dan berkarakter super tentu akan selalu dirindukan oleh anak didiknya. Mengapa harus berkarakter? Karena ia mengajarkan kepada kita bagaimana kita bersikap, bagaimana kita menghadapi persoalan,  bagaimana kita menjalin relasi baik dengan orang lain, bahkan karakter itu sangat berperan dalam pencapaian cita setiap pribadi. Tentu pribadi berkarakter itu selalu merujuk pada nilai-nilai kebaikan dan nilai kebenaran. Oleh karena itu, pribadi yang berkarakter sangat perlu ditumbuhkan dalam setiap organisasi sebab karakter tercipta karena sebuah kebiasaan. Karakter bukanlah sebuah bawaan keturunan atau takdir yang sudah ditentukan lalu tidak bisa kita ubah. Tetapi karakter bisa kita bentuk melalui pola tingkah laku yang akan menjadi kebiasaan kita, yang akan mendasari kita ketika bertindak, bersikap dan mengambil langkah.

Untuk mencetak guru yang berprestasi dan berkarakter, Pusat Studi Kebijakan Pendidikan (PSKP) IAIN Surakarta menyelenggarakan sebuah pelatihan yang bekerjasama dengan Matahati Jogja. Dalam pelatihan itu tampil Motivator & Master Pengembangan Diri Kiki F. Wijaya. Pelatihan ini diselenggarakan selama 2 hari di Hotel Pramesthi Kartasura Solo. Para peserta sebanyak 30-an terdiri dari guru bidang studi PKn yang mengajar di MI Solo.

Bukan mudah memang membangun karakter  itu. Tidak bisa pula mengubah karakter dalam waktu yang singkat sekejab. Tetapi dalam pelatihan ini tidaklah untuk menyulap peserta menjadi demikian. Namun di sini lebih menggunakan pendekatan secara soft skill, yaitu mengubah paradigma dan cara berfikir. Lalu selanjutnya bergantung pada masing-masing orang, seberapa lama dan seberapa banyak dapat teraplikasi dalam kehidupan. Yang jelas pembentukan karakter itu berproses dan yang pasti untuk bisa mempertahankan paradigma itu minimal dibutuhkan 2 komponen yaitu:

  1. Motivasi, komitmen dan kesungguhan/konsistensi terhadap paradigma positif yang telah tertanam dalam diri.
    Sering kita mendengar bahwa musuh terbesar kita sejatinya adalah diri kita sendiri. Mengapa? Karena tidak sedikit orang tidak berhasil dalam kehidupan karir maupun usaha karena penyakit-penyakit diri yang belum bisa ia kalahkan. Gampang saja contoh sederhana misalnya, seringkali orang mengatakan TIDAK BISA padahal ia sendiri belum mencoba. Karakter seperti ini bisa kita bilang PENAKUT. Ia adalah orang yang gagal sebelum mencoba. Sejatinya secara tidak sadar orang seperti ini telah membatasi energinya untuk bisa berbuat maksimal. Orang yang berkarakter positif akan mengatakan bahwa ‘Ini sulit namun bisa”. Tetapi ia yang berkarakter negative akan mengatakan bahwa “Ini bisa namun sulit.” Orang yang berkarakter positif akan melihat peluang di setiap kesulitan, namun orang berkarakter negatif akan melihat kesulitan di setiap peluang. Akibatnya ia takut dan tidak berani melangkah. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan seseorang berada pada kondisi stagnan, takut menghadapi perubahan dan hidupnya yaaa begitu-begitu saja. Di sinilah kami katakaan bahwa kata “TIDAK BISA” akan sangat membatasi energi kita.

  2. Lingkungan yang selaras dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.

    Terkadang seseorang sudah begitu menggebu dan bersemangat untuk menebarkan karakter mulia. Tetapi pada kenyataannya setelah ia terjun ke dunia realita, justru lingkungan menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Lalu bagaimana mempertahankan paradigma dalam diri agar misi kita tidak kandas di perbauran realita? Untuk menjawabnya, kita perlu kembali ke poin pertama. Bahwa sesungguhnya kuncinya tetap ada di pribadi kita. Mari kita tengok motivasi kita, perkuat motivasi kita dan harus selektif menimbang kondisi lingkungan. Hal mana yang bisa kita dengar dan mana yang harus kita abaikan. Ada saatnya kita peka terhadap sikap dan perkataan orang lain, namun ada kalanya kita abaikan karena tidak semua orang di lingkungan kita akan mendukung misi untuk menyebar karakter baik. Mengapa demikian? Sudah tidak aneh lagi, di manapun itu tempatnya terdiri dari komposisi orang yang berbeda-beda disertai dengan karakter yang berbeda-beda pula. Setiap orang membawa kepentingan-kepentingan yang tidak kita tahu pasti kepentingan apa ia punya. Di sinilah kita terancam oleh satu kekuatan yang akan melemahkan kita. Oleh karenanya perkuat diri dengan motivasi dan sadarilah bahwa semua berproses. Halang rintang hari ini jangan jadikan sebagai alasan untuk kita berhenti. Kita kembali pada satu prinsip pasti, yaitu: setiap kebaikan akan bernilai kebaikan dan kebaikan yang kita upayai akan memberikan arti bagi kehidupan ini, tanpa harus kita tahu kapan dan dimana kebaikan itu akan kita tuai.  Tugas kita terus berupaya sebaik mungkin untuk kehidupan, karena hasil adalah sebuah rahasia yang hari ini kita tidak pernah tahu akan bagaimana nanti pada akhirnya. 

Begitu menarik namun tidak dapat kami uraikan secara utuh mengenai rangkaian pelatihan kali ini. Yang pasti untuk menjadi guru yang berprestasi & berkarakter harus mampu perform sebagai guru yang kreatif. Baik dari segi metode pembelajarannya, maupun dari segi pembawaan dalam mengajar. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan aktif para peserta didik dan tidaklah dilakukan secara tekstual saja.

Begitu menarik pelatihan ini walau pada awalnya bisa dikata bahwa peserta hadir dengan terpaksa. Namun karena perform Matahati Jogja, para peserta hadir pada hari ke-dua bukan lagi karena terpaksa. Bahkan para peserta pengin pelatihan ini terus dilanjut saja.
Akhirnya kami Tim Matahati  Jogja mengucapkan terima kasih kepada Bapak Munadi dan Bu Khuriyah yang telah mempercayakan kepada Matahati Jogja untuk berbagi sebagai pemateri. Terima kasih pula untuk segenap peserta atas apresiasi dan do’anya. Dan segenap pihak yang telah membantu teselenggaranya pelatihan ini, semoga kita semua tetap dilimpahi hati yang senantiasa terjaga kebersihannya.

Bagi segenap pembaca, apabila berminat mengadakan pelatihan, program pengembangan diri & motivasi, pendampingan bisnis, riset SDM maupun konsultasi isa hubungi call center Matahati Jogja yang beralamat di Djogja Village A-14 Plosokuning IV Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581. Telp. 0274-8722014, 3039811, 081227782802. E-mail: matahati.jogja2yahoo.co.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinsosnakertrans Yogyakarta: Membangun Motivasi dan Kemandirian Keluarga

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan keluarga difabel (penyandang disabilitas), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Matahati Training & Consulting untuk mengadakan pelatihan yang bertajuk “Membangun Motivasi dan Kemandirian Keluarga.” Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 23 April 2013 di ruang pertemuan LK3 TERATAI Jl. Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang dianugerahi putera/puteri penyandang disabilitas seperti penyandang tunanetra, tunarungu, cacat kaki dan ketidaksempurnaan mental.   Dalam pelatihan ini tampil Bapak Motivator & Master Pengembangan Diri Kiki F. Wijaya, membawakan   materi yang sangat menarik, menginspirasi dan memotivasi. Pelatihan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta Bersama Kiki F. Wijaya Menjadi orang tua adalah satu tugas mulia, dimana kita akan dikaruniai putera sebagai buah cinta. Anak adalah wujud anugerah Tuhan. Apapun adan...

GREAT CHARACTERS : 7 KARAKTER PEMENANG SEJATI (BUKU KE EMPAT KIKI F. WIJAYA : MOTIVATOR JOGJA)

Kalau kita amati dengan lebih teliti, ternyata dalam sejarah peradaban manusia ada orang yang sangat sukses dan ada pula orang yang sukses pada umumnya. Atau dalam redaksi yang berbeda, dalam kehidupan ini ada orang yang mampu mencapai prestasi spektakuler (great achiever) dan ada orang yang hanya mencapai prestasi yang biasa-biasa saja (good achiever) . Di sebut prestasi yang biasa-biasa saja karena kesuksesan tersebut bisa diraih oleh setiap individu jika mereka berusaha dan sungguh-sungguh mengupayakannya. Setiap orang bisa memiliki harta yang berlimpah, karir yang cemerlang atau popularitas yang mempesona. Asalkan orang tersebut mau berusaha, lalu menempa dirinya dengan sungguh-sungguh dan bertekun dengan impiannya itu, maka sukses dalam pengertian tersebut pasti bisa diraihnya. Namun hal ini sangat berbeda dengan orang yang berprestasi luar biasa (great achiver) .  ada tiga hal yang membedakan orang yang berprestasi luar biasa dengan orang-orang yang sukses pada...

Pelatihan Manajemen Usaha Disperindag Sleman & Matahati Jogja

Alhamdulillah, untuk ke sekian kalinya, Matahati Jogja dipercaya menjadi mitra Disperindagkop Sleman Yogyakarta dalam Super Motivation Training yang bertajuk "Pelatihan Manajemen Usaha Sektor Industri" . Paling tidak, selama bulan April ini, ada dua kelas yang dilatih. Kelas pertama diselenggarakan pada tanggal 10-12 April 2012 di Desa Sendang Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Sedangkan kelas kedua diselenggarakan pada tanggal 17-19 April 2012 di Desa Kali Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Yang menarik, latar belakang peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat berbeda. Pada kelas yang pertama, peserta didominasi oleh para ibu rumah tangga yang mengolah produk makanan berbahan kacang mete. Salah satunya produk andalannya adalah peyek mete. Sementara pada kelas yang kedua, pesertanya berasal dari ibu rumah tangga yang mengolah abon berbahan ikan air tawar, seperti lele, nila, dan lain sebagainya.  Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini terbatas. Hanya 20 orang per kela...