Langsung ke konten utama

Seminar Semangat & Motivasi Kerja



Kiki F. Wijaya dalam Seminar Motivasi Kerja Bersama Dinas Perpustakaan Kabupaten Sleman
Tidak bisa kita pungkiri bahwa pada saat-saat ini banyak sekali orang bekerja seperti terjebak dalam kondisi rasa jenuh dan bosan. Merasa waktu berjalan begitu lamban dan melelahkan. Bekerja hanyalah rutinitas yang dilakukan tanpa sadar akan makna. Bekerja menjadi aktivitas yang seakan hanya karena tuntutan kehidupan dan selalu merasa terpaksa. Tidak ada sedikitpun pemahaman yang mampu menyadarkan kita bahwa apapun pekerjaan kita hari ini adalah suatu pekerjaan yang sangat mulia. 

Renungkan..!! Bahwa dengan Anda bekerja, anda dapat melayani, membantu bahkan memuliakan orang lain yang membutuhkan keberadaan Anda. Jika Anda seorang guru, maka Anda telah membantu murid-murid Anda untuk belajar mengenali dunia. Jika Anda seorang pedagang, maka Anda membantu orang lain mendapatkan kebutuhanya. Jika Anda tukang parkir, maka Anda membantu mengamankan kendaraan orang lain. Dan banyak lagi profesi dimana setiap profesi itu memiliki kebaikan masing-masing.

Lalu ketika Anda mendapatkan gaji atau dalam bentuk apapun apresiasi kerja, Anda dapat membahagiakan Anak-anak Anda, istri tercinta Anda, atau mungkin suami Anda, orang tua Anda dan Anda dapat mendapatkan itu semua karena Anda hari ini bekerja. Bayangkan bahwa dengan Anda bekerja, itu akan memuat tersenyum orang-orang tercinta di sekeliling Anda. Anda bisa membelikan boneka cantik untuk anak tercinta bahkan Anda bisa memberikan pendidikan yang baik untuk masa depan anak Anda. Anda dapat membantu meringankan beban orang-orang yang memutuhkan uluran tangan Anda. Wah..!! Betapa indahnya jika kita mampu menelusuri setiap makna dibalik kita bekerja.

Tetapi tidak sedikit orang tidak sadar akan hal itu. Masih banyak orang diantara kita, merasa rendah dan berkecil hati atau bahkan tidak PD menjalani pekerjan yang tengah ia tekuni. “Saya hanyalah seorang petani kecil,” “Saya hanya tukang parkir,” “Saya hanyalah pustakawan.” Seringkali kita merendahkan diri sendiri, merasa tidak begitu berguna untuk orang lain. Padahal jika kita telusuri, apapun pekerjaan kita adalah untuk membantu orang lain. Nilai kemuliaan orang tidaklah diukur dari tingginya jabatan dan profesi. Setiap orang berkesempatan yang sama untuk bernilai mulia. Kuncinya adalah: menjalankan peran kita sebaik mungkin. Jika Anda adalah seorang guru, maka jadilah guru terbaik. Jika Anda seorang juru parkir, maka jadilah juru parkir yang jujur, ramah dan sopan, jika Anda seorang pustakawan maka jadilah pustakawan yang supel dan ramah melayani pengunjung perpustakaan. 

Jika Anda ingin bahagia dan bersemangat maka jangan tanyakan: ketika Anda bekerja Anda akan MENDAPAT apa?.. Tetapi bertanyalah: ketika Anda bekerja Anda dapat MENJADI apa? Anda dapat MEMBERIKAN apa? 

Orang yang berdimensi TO HAVE bermuara pada pertanyaan: gaji berapa yang saya dapat? Ada bonusnya tidak? Ada fasilitas apa saja? Dan kesemuanya itu hanya berpusat pada pemikiran tentang apa yang akan diterima dirinya saja. “Apa yang saya dapat?” Akibatnya jika pendapatan yang ia terima tidaklah seperti apa yang diharapkannya, maka ia akan merasa kecewa. Perasaan kecewa inilah yang menyebabkan orang enggan untuk melimpahkan energinya. Ia merasa sayang mengeluarkan energi karena toh gajinya cuma segitu-segitu saja. Hal yang lebih parah lagi, perasaan kecewa ini sangat membuka kecenderungan untuk melakukan tindakan-tindakan curang dan menghalalkan segala cara. 


Pada kenyatannya, orang yang berdimensi TO HAVE ketika bekerja cenderung tidak akan dapat menikmati pekerjaannya karena baginya gaji adalah kiblat utama. Sebagai mana kita tahu bahwa sifat dasar manusia memang tidak pernah ada puasnya. Akibatnya kalau gaji tidak naik, ia enggan meningkatkan produktivitas kerja. Kalaupun gaji naik, ia pasti tidak akan puas juga. Ibarat sebuah pepatah yang begini kira-kira kurang lebihnya:  jika manusia diberi satu gunung emas, maka pastilah ia akan tergiur untuk memiliki satu gunung emas lainnya. 


Nah, di sinilah kita harus berhati-hati. Jangan sampai kita termasuk dalam kategori orang yang berdimensi TO HAVE ini.

Alangkah baiknya jika kita bekerja lalu kita bertanya: Saya bekerja bisa MENJADI apa ya? Saya bisa MEMBERIKAN apa ya?

Kondisi yang semacam inilah yang akan mampu membangkitkan motivasi kerja Anda. Anda bekerja bukan hanya untuk diri sendiri Anda, tetapi “Saya bekerja bisa MENJADI apa ya? Maka saat itu Anda mulai berfikir untuk meniti sebuah karir hidup Anda. Karir hidup yang sampai ke depan menyangkut jangka panjang ekonomi keluarga, untuk anak-anak Anda, untuk suami atau istri tercinta dan untuk orang-orang di sekitar Anda. Anda seakan-akan tengah menjalankan sebuah skenario dalam proses pencapaian karir yang telah Anda tetapkan. Akibatnya Anda akan selalu tersemangati karena ingin segera menjadi apa yang ada di dalam impian karir Anda. Anda tidak lagi menghitung-hitung “apa yang sudah saya lakukan dan apa yang akan daya dapat”. Tetapi Anda akan terus berbuat yang tebaik karena Anda sadar betul bahwa semakin banyak tindakan positif hari ini adalah kontribusi atau sebuah tabungan yang akan mempercepat pencapaian karir impian Anda. Anda tidak enggan memberikan energy yang besar. Lalu Anda pun dapat tampil maksimal. Kapasitas Anda semakin besar dan Anda semakin berpeluang untuk menjadi pribadi impian Anda. Maka beruntunglah Anda, karena Anda telah memiliki dimensi TO BE & TO GIVE dalam kegiatan Anda bekerja. 
Mengenai semangat dan motivasi kerja, sesungguhnya tergantung pada kejelian Anda dalam memaknai pekerjaan. Semakin banyak Anda menemukan hikmah dan menyadari bahwa Anda sejatinya dibutuhkan di tempat kerja maka Anda akan dapat merasakan kehadiran sebuah pekerjaan yang akan membuat Anda menjadi bahagia. Keberadaan Anda memang berada pada kesadaran orang di sekeliling Anda. Keberadaan Anda memang dibutuhkan untuk membantu orang lain di sekitar Anda. Maka Anda pun akan perform sebagai orang yang selalu bahagia dalam bekerja. Membawa berjuta motivasi yang tak pernah padam. Membawa semangat dan perubahan bagi lingkungan dimana Anda ada. 


Demikian menarik pelatihan yang hanya berlangsung sekitar 90 menit ini. Tampil Motivator & Master Pengembangan Diri Kiki F. Wijaya yang handal dan berbakat sebagai pemateri dalam seminar semangat & motivasi kerja Dinas Perpustakaan Sleman. Dengan pelatihan yang diselenggarakan pada 12 Juni 2013 ini semoga persembahan terbaik dari beliau mampu menginspirasi dan memotivasi. Sehingga tercatat sebagai kebaikan yang bermanfaat bagi kehidupan dan peradaban kita semua.

Bagi segenap pembaca, apabila berminat mengadakan pelatihan motivasi & pengembangan diri, riset SDM, pelatihan AMT & Kewirausahaan maupun riset SDM maupun konsultasi dapat hubungi call center Matahati Jogja yang beralamat di Djogja Village A-14 Plosokuning IV Minomartani Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581. Telp. 0274-8722014, 3039811, atau 081227782802. E-mail: matahati.jogja@yahoo.co.id.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinsosnakertrans Yogyakarta: Membangun Motivasi dan Kemandirian Keluarga

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan keluarga difabel (penyandang disabilitas), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Matahati Training & Consulting untuk mengadakan pelatihan yang bertajuk “Membangun Motivasi dan Kemandirian Keluarga.” Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 23 April 2013 di ruang pertemuan LK3 TERATAI Jl. Lempuyangan No. 1 Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang dianugerahi putera/puteri penyandang disabilitas seperti penyandang tunanetra, tunarungu, cacat kaki dan ketidaksempurnaan mental.   Dalam pelatihan ini tampil Bapak Motivator & Master Pengembangan Diri Kiki F. Wijaya, membawakan   materi yang sangat menarik, menginspirasi dan memotivasi. Pelatihan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta Bersama Kiki F. Wijaya Menjadi orang tua adalah satu tugas mulia, dimana kita akan dikaruniai putera sebagai buah cinta. Anak adalah wujud anugerah Tuhan. Apapun adan...

GREAT CHARACTERS : 7 KARAKTER PEMENANG SEJATI (BUKU KE EMPAT KIKI F. WIJAYA : MOTIVATOR JOGJA)

Kalau kita amati dengan lebih teliti, ternyata dalam sejarah peradaban manusia ada orang yang sangat sukses dan ada pula orang yang sukses pada umumnya. Atau dalam redaksi yang berbeda, dalam kehidupan ini ada orang yang mampu mencapai prestasi spektakuler (great achiever) dan ada orang yang hanya mencapai prestasi yang biasa-biasa saja (good achiever) . Di sebut prestasi yang biasa-biasa saja karena kesuksesan tersebut bisa diraih oleh setiap individu jika mereka berusaha dan sungguh-sungguh mengupayakannya. Setiap orang bisa memiliki harta yang berlimpah, karir yang cemerlang atau popularitas yang mempesona. Asalkan orang tersebut mau berusaha, lalu menempa dirinya dengan sungguh-sungguh dan bertekun dengan impiannya itu, maka sukses dalam pengertian tersebut pasti bisa diraihnya. Namun hal ini sangat berbeda dengan orang yang berprestasi luar biasa (great achiver) .  ada tiga hal yang membedakan orang yang berprestasi luar biasa dengan orang-orang yang sukses pada...

Pelatihan Manajemen Usaha Disperindag Sleman & Matahati Jogja

Alhamdulillah, untuk ke sekian kalinya, Matahati Jogja dipercaya menjadi mitra Disperindagkop Sleman Yogyakarta dalam Super Motivation Training yang bertajuk "Pelatihan Manajemen Usaha Sektor Industri" . Paling tidak, selama bulan April ini, ada dua kelas yang dilatih. Kelas pertama diselenggarakan pada tanggal 10-12 April 2012 di Desa Sendang Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Sedangkan kelas kedua diselenggarakan pada tanggal 17-19 April 2012 di Desa Kali Tirto Berbah Sleman Yogyakarta. Yang menarik, latar belakang peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat berbeda. Pada kelas yang pertama, peserta didominasi oleh para ibu rumah tangga yang mengolah produk makanan berbahan kacang mete. Salah satunya produk andalannya adalah peyek mete. Sementara pada kelas yang kedua, pesertanya berasal dari ibu rumah tangga yang mengolah abon berbahan ikan air tawar, seperti lele, nila, dan lain sebagainya.  Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini terbatas. Hanya 20 orang per kela...